الـشّمسية
Alif Lam Syamsiah atau sering disebut dengan Idgham Syamsiah adalah bagian dari hukum Alif Lam Ta’rif yang berlaku apabila huruf Alif-Lam ( ال ) bertemu dengan salah satu dari 14 Huruf Syamsiah, yaitu:
ت , ث , د , ذ , ر , ز , س , ش , ص , ض , ط , ظ , ل , ن

Syamsiah berasal dari kata syams, artinya matahari. Secara filosofis, matahari adalah benda langit yang sinarnya dapat meleburkan, menguapkan, dan melenyapkan benda-benda lain.
Di dalam Al-Quran, ciri-ciri Hukum Alif Lam Syamsiah terdapat Tanda Tasydid di atas huruf Syamsiah, yaitu tanda tasydid yang diberikan karena terjadinya hukum pertemuan antara huruf Alif-Lam dengan Huruf Syamsiah.
Sama seperti Hukum ALif Lam Qamariah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membaca Hukum Alif Lam Syamsiah :
1. Apabila terletak di awal ayat atau Ibtida’ (memulai bacaan setelah waqaf), huruf Alif dibaca sebagaimana huruf berharakat Fathah. Sementara huruf Lam tidak dibaca atau dianggap tidak ada, karena melebur dengan huruf Syamsiah atau dibaca idgham.
Dan cara membaca seperti ini tetap berlaku sekalipun di atas huruf Syamsiah tidak terdapat tanda tasydid.
pengertian alif lam syamsiyah contoh adalah
2. Apabila terletak di tengah ayat (washal di tengah ayat), huruf Alif-Lam tidak dibaca. Jadi huruf sebelumnya langsung dileburkan ke huruf Syamsiah.
CONTOH:
pengertian hukum alif lam syamsiah dan contoh suratnya di al quran
Huruf O, pada tulisan latin untuk kata ‘Adrooka’ dan ‘Thooriq’ di atas adalah untuk menunjukkan suara bacaan.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu Thaariq atau Adraaka.
Audio Player
Audio Player

Hamzah Washal pada Hukum Alif Lam Syamsiah

Di dalam pengertian Hukum Alif Lam Tarif, telah dijelaskan bahwa Hamzah Washal adalah huruf Alif dalam penulisan, dan Hamzah dalam penyebutan. Sering disebut juga dengan Alif Washal. Fungsinya adalah sebagai penghubung kata/kalimat.
Pada mushaf standar Indonesia, Hamzah Washal pada Hukum Alif Lam Syamsiah seringkali dibantu dengan harakat Fathah, dan ada banyak pula ayat yang tidak diberi harakat Fathah. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah Hamzah Washal pada Hukum Alif Lam Syamsiah selalu berharakat Fathah.
Lihat Contoh Surah Al Fatihah ayat 3 di bawah, dibaca “Ar-Rohmaan”.
Dan apabila diwashalkan dengan ayat sebelumnya, Hamzal Washal-nya tidak dibaca
.
contoh bacaan alif lam syamsiah artinya
3. Jadi, cara membaca Alif Lam Syamsiah berikutnya, apabila ingin mewashalkan ayat (menyambungkan antara ayat yang satu ke ayat berikutnya); maka huruf Alif-Lam tidak dibaca, dan langsung masuk ke huruf Syamsiah.
Tasydid pada semua huruf Syamsiah, kadar panjang bacaannya adalah 1 Alif atau sekitar 2 harakat, kecuali untuk huruf Nun ( النّ ), panjang bacaannya sama seperti Hukum Ghunnah Musyaddadah, yaitu  1 1/2 Alif atau sekitar 2-3 harakat.  Dan perhatikan pula -apabila mewashal- apakah terdapat Waqaf Mamnu’ disampingnya atau tidak. Jika tidak ada Waqaf Mamnu’, sebaiknya hindari untuk mewashal.
Dan perlu diingatkan, jangan mencoba-coba mewashalkan Surah Al-Fatihah pada Shalat Wajib, sekalipun sudah mengetahui cara mewashal. Al-Fatihah adalah rukun shalat. Membaca Surah Al-Fatihah satu ayat-satu ayat sudah sempurna maknanya.
4. Hal yang perlu diperhatikan untuk membaca huruf Alif Lam Syamsiah yang terakhir adalah apabila Lam-Alif ( ال ) bertemu dengan Tanwin (dapat berupa Fathatain, Kasrahtain, Dhammatain).
Cara membacanya sama dengan hukum Alif Lam Qamariah yaitu menggantikan tanwin menjadi harakat biasa (jika fathatain menjadi harakat fathah, kasrahtain menjadi kasrah, dan dhammatain menjadi dhammah), sementara Hamzah Washal, diganti menjadi suara huruf Nun berharakat Kasrah, atau dibaca “NI”.
Kemudian, Nun Wiqayah atau Nun Kecil yang terletak dibawah Hamzah Washal tersebut langsung dileburkan atau diidghamkan ke huruf Syamsiah.
CONTOH:
contoh bacaan alif lam syamsiah di al quran
contoh bacaan nun wiqoyah di dalam hukum alif lam syamsiah
Audio Player

Washal pada kata/kalimat Alladzi ( الَّذِ )

Di dalam Al-Quran, banyak ayat yang menuliskan kata/kalimat Alladzi ( الَّذِ ). Dapat terjadi di awal maupun di tengah ayat.
Kata/kalimat Alladzi diperbolehkan diwashalkan dengan ayat sebelumnya. Umumnya, bacaan yang seringkali washal (antara yang satu ke ayat berikutnya) adalah bacaan Murottal.
Contoh:
contoh alif lam syamsiah dalam al quran
Namun, terdapat 7 (tujuh) ayat yang tertulis kata/kalimat Alladzi ( الَّذِ ), dan menurut sebagaian ulama tafsir dilarang untuk mewashalkan dengan ayat sebelumnya, yaitu:
  1. Surah Al-Baqarah : ayat 3
  2. Surah Al-Baqarah : ayat 146
  3. Surah Al-Baqarah : ayat 275
  4. Surah At-Taubah : ayat 20
  5. Surah Al-Furqaan : ayat 34
  6. Surah Al-Mu’min / Al Ghafir : ayat 7
  7. Surah An-Naas : ayat 5
Ghunnah Musyaddadah ( غُنَّةُ مُشَدَّدَةٌ ) adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mim dan Nun dalam keadaan bertasydid ( نّ / مّ ) .
  • Ghunnah artinya dengung; suara yang terdengar jelas dan nyaring yang keluar dari pangkal hidung (khaisyum)
  • Musyaddadah artinya bertasydid
Tasydid yang ada di dalam Ghunnah Musyaddadah adalah Tasydid Ashli , bukan Tasydid Hukum sebagaimana yang ada di dalam Hukum Idgham Bighunnah atau Bilaghunnah.
Cara membaca Ghunnah Musyaddadah adalah membaca terlebih dahulu HURUF sebelum MIM/NUN bertasydid ( نّ / مّ ) , kemudian HURUF tersebut masuk ke tanda tasydid ( نّ / مّ) –  lalu huruf   نّ / مّ langsung didengungkan secara jelas ke pangkal hidung (khaisyum), sekitar 1 1/2 Alif atau sekitar 2 – 3 harakat.
sehingga ada alunan innn.. / unnn… / annn
atau immm.. / ummm.. / ammm..
Di dalam Al-Quran, Ghunnah Musyaddadah dapat berada di awal ayat, di tengah ayat, maupun di ujung ayat.

Contoh:
ghunnah musyaddadah adalah

Contoh Ghunnah Musyaddadah di awal ayat di dalam Al-Quran :

contoh ghunnah musyaddadah di dalam al quran

Audio Player
***********************************

Ghunnah Musyaddadah di Samping Tanda Waqof / di Ujung Ayat

Ghunnah Musyaddadah juga dapat terjadi di ujung ayat atau di tengah ayat yang letaknya berada disamping tanda Wakof.
Cara mengunci bacaan ketika huruf terakhirnya mengandung Hukum Ghunnah Musyaddadah adalah tetap didengungkan, karena jika langsung dikunci maka Tanda Tasydid dari huruf tersebut akan hilang. 
Jadi, cara mengunci bacaannya adalah cukup didengungkan = nnn… atau mmm……  1 1/2 Alif atau sekitar 2 – 3 harakat
Lihat contoh surah Al-Anbiyaa Ayat 88 dibawah ini.
Di tengah ayat terdapat Ghunnah Musyaddadah, yaitu huruf Mim Bertasydid disamping tanda Waqof  Tho ( ﻁ ).
Waqof Tho adalah Wakof Mutlaq, yaitu wajib berhenti, Insya Allah akan dibahas di dalam pembagian waqof.
Audio Player
contoh bacaan ghunnah musyaddadah di al quran
Audio Player
Huruf O, seperti ro-aa atau qomiishohuu pada tulisan Latin di atas untuk menunjukkan suara bacaan.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu ra-aa atau qamiishahuu .
**************
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home